Abdullah bin Mubarak dan Seorang Budak yang Shaleh
Ini adalah sebuah kisah tentang seorang budak yang shaleh
dan Abdullah bin Mubarak ketika beliau berada di Mekkah. Abdullah bin Mubarak
menceritakan, “Suatu ketika aku berada di Mekkah, dan saat itu kami dilanda
kemarau yang panjang. Hujan tidak turun selama berminggu-minggu dan semua orang
berkumpul di Masjidil Haram untuk shalat istisqa (shalat meminta hujan). Aku
salah satu di antara mereka dan aku duduk di samping gerbang Banu Saiba.
Seorang budak Ethiopia yang mengenakan pakaian lusuh datang dan duduk di
depanku. Aku bisa mendengarnya berdo’a, “Ya Allah, amal buruk dan dosa-dosa
telah menodai wajah-wajah dan Engkau telah berhenti menghujani kami dengan
rahmat-Mu untuk memberi pelajaran kepada umat manusia. Aku memohon kepadamu ya
Halim, ya Rahim, wahai Engkau yang diketahui manusia sebagai Maha Penyayang.
Kirimkanlah hujan kepada kami saat ini juga.” Dia berdo’a sampai awan muncul
dan hujan turun.
Abdullah bin Mubarak dan Seorang Budak yang Shaleh |
Ketika dia pergi, aku mengikutinya untuk mencari tahu
keberadaannya. Karena tidak menemukannya, aku pun pulang ke rumah. Sebelum
pulang ke rumah aku pergi untuk mengunjungi Fudail bin Ayaz. Aku menceritakan
kejadian ini padanya, kemudian dia memaksaku untuk membawanya menemui pemuda
Ethiopia itu. “Sekarang sudah terlambat, biarkan aku mencarinya dahulu”, kataku
padanya.